Minggu, 06 Mei 2012

Taman Nasional Takabonerate




Taman Nasional Takabonerate adalah taman laut yang mempunyai kawasan atol terbesar ketiga di dunia yaitu setelah Kwajifein di Kepulauan Marshal dan Suvadiva di Kepulauan Moldiva. Luas atol tersebut sekitar 220.000 hektar, dengan terumbu karang yang tersebar datar seluas 500 km².
Kawasan ini terletak di Kecamatan TakabonerateKabupaten Kepulauan SelayarSulawesi SelatanIndonesia. Sejak Tahun 2005 Taman Nasional Taka Bonerate telah di calonkan ke UNESCO untuk menjadi Situs Warisan Dunia. Dalam rangkaian Hari jadi Kepulauan Selayar di lokasi ini setiap tahunnya diadakan festival yang bertajuk Sail Taka Bonerate atau sebelumnya disebut Takabonerate Island Expedition (TIE).
Ada sebanyak 15 buah pulau di Taman Nasional Taka Bonerate sehingga sangat bagus untuk kegiatan menyelam, snorkeling, dan wisata bahari lainnya. Topografi kawasan sangat unik dan menarik, dimana atol yang terdiri dari gugusan pulau-pulau gosong karang dan rataan terumbu yang luas dan tenggelam, membentuk pulau-pulau dengan jumlah yang cukup banyak. Diantara pulau-pulau gosong karang, terdapat selat-selat sempit yang dalam dan terjal. Sedangkan pada bagian permukaan rataan terumbu, banyak terdapat kolam-kolam kecil yang dalam dan dikelilingi oleh terumbu karang. Pada saat air surut terendah, terlihat dengan jelas daratan kering dan diselingi genangan air yang membentuk kolam-kolam kecil.


















Musim kunjungan terbaik ke Taman Nasional Takabonerate adalah bulan April s/d Juni dan Oktober s/d Desember setiap tahunnya. Cara pencapaian lokasi menggunakan bis dari Makassar keBulukumba (153 km) dengan waktu tempuh 5 (lima) jam, kemudian ke Pelabuhan penyeberangan Pamatata Kabupaten Kepulauan Selayar dengan kapal feri sekitar 2 (dua) jam, yang dilanjutkan keKota Benteng sekitar 1,5 jam. Dengan menggunakan jasa transportasi udara bisa langsung dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar ke Bandar Udara H. Aroeppala Kepulauan Selayar. Dari Kota Benteng ke pulau terdekat yaitu Rajuni dengan menggunakan kapal kayu sekitar 5 (lima) jam perjalanan.

Kamis, 03 Mei 2012

WISATA ZIARAH BANTEN LAMA



Masjid Agung Banten merupakan “monument” bersejarah penyebaran Islam di Jawa. Juga merupakan tempat favorit ziarah umat Islam di Jawa. Sayang pengelolaan kios – kios di depannya sangat kurang. Kondisi kebersihannya pun perlu lebih diperhatikan lagi. Bila pengelolaan lebih baik, Masjid Agung Banten ini akan menjadi pariwisata unggulan propinsi Banten.


Bangunan yang menjadi ikon Masjid Agung Banten adalah menaranya. Sebelum datang, kami membayangkan kalau menara masjid begitu tinggi. Ternyata tidak telalu tinggi, sekitar 30 meter dengan diameter ± 10 meter. Kondisi menara ini terlihat terjaga dan terawat. Menara beranak tangga 83 buah ini dirancang oleh Hendick Lucasz Cardeel, arsitektur eropa  yang masuk islam dan menikah dengan putri sultan. Hendick Lucasz Cardeel juga menambahkan pavilion di sisi selatan masjid yang berguna untuk kegiatan kajian keagamaan, namun kami tidak sempat mengunjunginya.




Secara garis besar Masjid berusia lebih dari 5 abad ini berasitektur sebagaimana masjid di Jawa. Yang unik adalah atapnya yang bertumpuk lima, beda dengan masjid jawa yang hanya bertumpuk tiga. Hal ini dimungkin karena pengaruh arsitektur cina, dimana salah satu arsitektur masjid adalah Tjek Ban Tjut (Pangeran Adiguna). Sebenarnya dua atap teratas terlalu kecil untuk disebut atap, jadi terkesan hanya sebuah hiasan atau “mahkota” bangunan saja. Atap lima tumpuk itu mempunyai makna 5 Rukun Islam. Pintu masuk Masjid di sisi depan berjumlah enam yang berarti Rukun Iman. Enam pintu itu dibuat pendek dengan maksud, setiap jamaah haruslah merendahkan diri ke hadapan Allah SWT dan menanggalkan segala bentuk keangkuhan.

Rabu, 02 Mei 2012

PEMANDIAN AIR PANAS BATU KUWUNG


Batu Kuwung adalah wisata air panas yang terletak sekitar 35 km ke selatan kota Serang, atau tepatnya di Desa Batu Kuwung, Padarincang kabupaten Serang di kaki Gunung Karang (1.778m) yakni gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi. Nama Batu Kuwung berasal dari nama batu cekung yang menghasilkan air panas tanpa henti. Panasnya mencapai 70-80 derajat Celcius. Air panas beryodium tetapi tidak mengandung sulfur.

Tempat pemandian alam ini memiliki 2 kolam renang air dingin yang cukup besar, dan kolam rendam air panas. Di sini, wisatawan dapat menghabiskan liburan dengan berenang atau hanya duduk-duduk dan merendam kaki di kolam renang air hangat.

Tujuan pariwisata ini sering dikunjungi oleh wisatawan karena dianggap mampu menjadi pengobatan/terapi. Air panas di Batu Kuwung ini mengandung yodium dan kalsium tanpa belerang, dan dikatakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

Namun demikian mungkin karena kurangnya promosi serta pengelolaan maka tujuan wisata ini kurang mendapatkan kunjungan. Saya yakin apabila obyek wisata ini dikelola secara profesional seperti di Ciater maka akan semakin membawa nilai tambah yang akan mendatangkan keuntungan daerah (PAD)